Kamis, 03 November 2011

Penipuan dan pengamanan komputer

a. Proses penipuan

Tiga karakteristik penipuan:

· The theft of something

· The conversion to cash

· The concealment

Cara yang umum dan efektif untuk menyembunyikan suatu pencurian adalah untuk membebankan item yang dicuri kesuatu akun biaya,cara lain untuk menyembunyikan asset adalah dengan cara gali lubang tutup lubang (lapping). Pada skema kiting, pelaku menutupi pencuriannya dengan cara menciptakan uang melalui transfer uang antar bank.

b. Sebab – sebab terjadinya penipuan

· penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga kondisi yang biasanya terjadi sebelum terjadinya penipuan yaitu:

- tekanan atau motif

a. Dilihat dari tekanan ekonomi yaitu karena adanya gaya hidup melebihi kemampuan, tingginya utang pribadi, pendapatan yang tidak cukup, besarnya kerugian keuangan , besarnya utang judi dan rendahnya tingkat kredit.

b. Dilihat dari tekanan pekerjaan yaitu gaji yang rendah, tidak adanya pengakuan atas kinerja, ketidak puasan atas pekerjaan, dan rasa takut akan kehilangan pekerjaan.

c. Tekanan lainnya yaitu tantangan,tekanan keluarga/rekan kerja,ketidak stabilan emosi,kebutuhan akan kekuasaan dan harga diri/ambisi yang berlebihan.

- Peluang

Peluang adalah kondisi atau situasi yang memungkinakan seseorang untuk melakukan dan menutupi suatu tindakan yang tidak jujur. Peluang seringkalo berasal dari kurangnya pengendalian internal,peluang paling umum menimbulkan penipuan.berasal dari kegagalan perusahaan untuk menjalankan system pengendalian.

- rasionalisasi

kebanyakan pelaku penipuan mempunyai alas an atau rasionalisasi yang membuat mereka merasa perilaku yang illegal tersebut sebagai sasuatu yang wajar.

Berikut adalah sebagian dari rasionalisasi yang paling sering digunakan:

· Pelaku “hanya meminjam” asset yang dicuri

· Apa yang saya lakukan tidak seserius itu.

c. Penipuan komputer

Department kehakiman Ameriak Serikat mendefinisikan computer sebagai tinfak illegal apapun yang membutuhkan pengetahuan teknologi computer untuk melakukan tindakan awal penipuan, penyelidikan atau pelaksanaannya.contoh: pencurian, penggunaan,akses,modifikasi,penyalinan,perusakan software atau data secara tidak sah.

· Peningkatan penipuan komputer

Organisasi-organisasi yang melacak penipuan komputer memperkirakan bahwa 80% usaha di Ameriak Serikat telah menjadi korban paling tidak sati insiden penipuan computer dengan biaya mencapai $10 miliar pertahun

· Penipuan dan teknik penyalahguanaan computer

Beberapa teknik penipuan dan penyalahgunaan computer:

- Cracking(menjebol)

- Data diddling (mengacak data)

- Data leakage (kebocoran data)

- Denial of service attack(serangan penolakan pelayanan)

- Eavesdropping (menguping)

- E-mail forgery and threats (pemalsuan e-mail)

- Hacking (melanggar masuk)

- Internet misinformation and terrorism (informasi yang salah diinternet dan terorisme internet)

- Logic time bomb (bom waktu logika)

- Masquerading or impersonation (menyamar atau meniru)

- Password cracking (penjebolan password)

- Piggybacking (menyusup)

- Round-down (pembuatan kebawah)

- Salami technique (teknik salami)

- Software privacy (pembajakn software)

- Scavenging (pencarian)

- Social engineering (rekayasa social)

- Virus

- Cacing

- Kuda troya

- Pintu jebakan

- Serangan cepat

d. Mencegah dan mendeteksi penipuan komputer

· Membuat standar tertentu dapat secara signifikan mengurangi potensi terjadinya penipuan dan kerugian yang dapat dihasilkannya

- Membuat penipuan lebih jarang terjadi

- Meningkatkan kesulitan untuk melakukan penipuan

- Memperbaiki metode deteksi

- Mengurangi kerugian akibat penipuan

- Menuntut dan memenjarakan pelaku penipuan

v Kesimpulan:

- Review tentang pengendalian internal perusahaan harus dilakukan untuk menganalisis efektifitas s=dalam mencegah penipuan.

- Pengendalian-pengendalian harus dilakukan dengan benar untuk mendeteksi penipuan.

- Para pegawai dala suatu perusahaan harus dilatih mengenai kesadaran atas penipuan, standar keamanan dan isu-isu etika.

v Referensi :

Romney, Marshall B., 2006, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar