Rabu, 21 Desember 2011

SEORANG IBU KEPADA ANAKNYA

Anakku...

Bagaimana kabarmu, apakah kamu baik-baik saja? Di rumah, ibumu juga sehat. Sekarang ini aku sedang memandangi cermin dan fotomu. Tiba-tiba aku menjadi sadar bahwa aku sudah mulai tua. Kerut merut di wajahku sudah semakin banyak dan aku tidak cekatan lagi seperti dulu. Aku sering iri padamu yang selalu ceria, riang, aktif dan penuh dinamika. Akupun pernah mengalami seperti itu dulu.

Anakku...

Ketika menikah dengan ayahmu, aku tidak pernah membayangkan akan mempunyai anak seperti kamu. Sungguh, aku bangga padamu. Setelah engkau besar kini, aku baru sadar betapa kecilnya aku ini, betapa tidak berartinya aku. Engkau lahir dan tumbuh semata-mata karena mukjizat dan rahmat Tuhan belaka.

Tak kuingkari memang akulah yang mengandungmu selama sembilan bulan. Saat itu aku selalu gelisah menanti kelahiranmu. Aku selalu menjaga diriku agar bayi di perutku, yaitu kamu, sehat. Dengan susah payah dan sakit kulahirkan engkau. Aku termasuk beruntung karena tidak harus meninggal untuk melahirkanmu. Aku sampai menitikkan air mata bahagia saat mendengar tangis pertamamu yang lucu.

Engkau ini darah dan dagingku sendiri; engkau tumbuh dari bagian tubuhku namun engkau lahir keluar sebagai manusia yang baru sama sekali. Dalam beberapa hal kamu memang mirip aku tetapi selebihnya engkau sungguh baru.

Sejak kecil kurawat engkau dengan sangat hati-hati dan penuh kasih; engkau lebih kuperhatikan dari pada apapun yang pernah kumiliki. Kusuapi dan kususui engkau dengan air yang mengalir dari dadaku sendiri. Bila engkau menangis kugendong dan kuhibur. Kuberi engkau pakaian dan sepatu dan topi yang cocok untukmu. Tak lupa kubelikan juga mainan yang kau gemari; mobil-mobilan atau boneka-boneka yang lucu. Engkau masih ingat masa kecilmu, kan?

Setiap pagi dan sore kumandikan engkau. Bila kau ngompol atau e’ek di celana atau di popok, dengan sabar kubersihkan dan kuganti dengan yang baru.

Paling sedihlah aku, bila kamu sakit. Memang engkau waktu itu hanya makhluk kecil yang tidak berdaya, yang bisa saja kubuang ke kotak sampah atau ke selokan kalau aku mau. Tapi aku cinta padamu, engkau bagian dari hidupku sendiri. Maka kurawat engkau sungguh-sungguh, kubawa engkau ke dokter, kuusahakan agar kau mendapat vaksinasi dan makanan bergizi.

Anakku...

Pada waktu masih kecil dulu, kamu sering rewel, ngambeg bila tidak diberi uang jajan, atau sulit bila disuruh mandi. Kau ingat betapa manjanya kamu. Setiap kali kau lari ke pangkuanku bila engkau bertengkar dengan kakakmu, bila dimarahi ayah, atau bila dinakali teman-temanmu. Aku menjadi saksi untuk masa kecilmu yang manja, sehingga aku tak sempat lagi mengurus diri atau pergi sesuka hati.

Kini engkau sudah dewasa...

Aku bangga padamu, engkau harapanku. Namun aku sering sedih melihat kelakuanmu; kala engkau bermalas-malasan untuk bangun, kala bermain seharian tak tahu waktu. Hampir-hampir aku menangis bila kuingat betapa sulitnya menyuruhmu belajar, mengerjakan PR, atau mengingatkanmu untuk tidak membolos. Sepertinya kau tidak tahu bahwa ini semua demi kamu sendiri. Sungguh aku tidak bermaksud mau menyengsarakanmu dengan aturan-aturanku. Aku ingin engkau bahagia, bisa hidup pantas di tengah-tengah dunia yang penuh dengan persaingan ini. Kamu harus pandai supaya tidak mati tertelan jamanmu nanti.

Anakku...

Betapa sedihnya aku, ketika aku kau tuduh orang tua kolot, orang tua yang tidak mengikuti jaman, atau orang tua kampungan. Aku ingin dipahami bahwa kalau kusuruh kau bergaul tidak sembarangan, berpakaian yang pantas dan mau menghargai orang lain, adalah sungguh-sungguh supaya kamu menjadi manusia yang bermoral, bukan begajulan yang menghancurkan hidupnya dengan mau hidup sebebas-bebasnya.

Kau lihat betapa banyak teman sebayamu yang sudah harus berhenti sekolah untuk mengasuh anak, betapa banyak teman seusiamu jatuh pada obat bius dan pornografi. Anakku, aku tahu engkaupun tidak ingin menjadi seperti itu.

Sungguh kalau aku keras dalam hal ini karena aku tahu betapa halusnya bujukan setan dan betapa beratnya hidup yang tidak tegas terhadap yang jahat. Aku ingin kau pun memahami itu. Hatiku akan hancur bila sikapmu selalu melawan aku, bila kau selalu menganggap dirimu benar sendiri.

Setiap malam aku berdoa untukmu, tak sekejap pun engkau hilang dari hidupku. Bila aku sedang memasak di dapur, yang kubayangkan adalah kepuasan makanmu dan juga kesehatan tubuhmu. Bila aku ikut membantu bekerja, yang kuinginkan engkau tidak terhambat karena biaya. Bila kubenahi kamarmu yang selalu berantakan yang kuinginkan agar kau krasan di rumah. Bila kubelikan kau baju-baju yang modis, aku ingin kau tidak malu pada teman-temanmu. Dan bila aku merawat kesehatan tubuhku sendiri, aku hanya ingin agar aku dapat lebih lama lagi mendampingi dan menyerahkan hidup kepadamu.

Sekarang ini kamu sudah dewasa, banyak hal sudah dapat kau lakukan sendiri. Lambat laun akan terasa bahwa hidupmu memang menjadi tanggung jawabmu sendiri; tidak ada seorangpun yang dapat menggantikannya termasuk ibumu ini. Mohon jangan kecewakan aku dengan sikap keras kepalamu yang kekanak-kanakkan itu. Aku tidak cemburu kalau kamu sekarang sudah melebihi aku dalam segalanya. Aku malah bangga karena Tuhan sudah berkenan membiarkan aku ikut menyaksikan pembentukkan hidupmu. Seperti sebatang lilin, hidupku sudah meleleh habis… dan sebentar lagi pasti akan padam… untuk menerangi hidupmu, anakku. Kini engkau sendiri sudah mulai menyala, lebih terang dari yang kupunya.

Anakku...

Kalau engkau memang sulit menerima aku yang sering rewel, kolot atau lamban ini, aku mohon paling tidak kamu mau menghormati ayahmu. Sepanjang hari setiap hari selama bertahun-tahun dia bekerja keras untukmu, hingga tubuhnya lemah, hingga kulitnya kerut merut tertimpa banyak penderitaan. Cintanya padamu membuatnya tidak malu untuk bekerja di tempat-tempat yang kotor, membuatnya tahan duduk berjam-jam menangani tugas-tugas yang membosankan, dan membuatnya setia menjagai kita semua.

Dia juga hanya ingin agar kita ini berbahagia. Anakku, jangan sia-siakan cintanya. Jarang sekali dia mengeluh kala menghadapi beratnya beban kehidupan, tugas-tugas berat dan tuntutan anak-anaknya. Di hadapan kita, dia selalu tersenyum dan tertawa gembira. Kadang-kadang aku merasa kasihan kepadanya kalau dia tidak bisa pulang seharian, kalau tubuhnya yang sudah kecapaian itu harus dipaksa untuk bekerja lagi. Saya sendiri sering merasa bersalah karena rasanya hanya memperlakukan ayah seperti kuda beban atau sapi perahan. Kita bisa beli ini itu, bisa pergi ke sana kemari atau bermain-main dengan santai di rumah, sementara itu dia hanya puas dengan secangkir kopi dan baju yang itu itu saja, dia juga tidak mempunyai banyak waktu untuk bersantai-santai seperti kita. Sungguh anakku, aku mohon hormatilah ayahmu.

Akhirnya...

Sebagai orang tuamu aku minta maaf kalau selama ini aku kadang-kadang egois, menuntut terlalu berlebihan, kolot dan keras terhadapmu. Maafkan aku bila aku kurang mengerti kebutuhan-kebutuhan dan dunia mudamu. Kadang aku masih menganggapmu seperti anak-anak yang harus kuatur segalanya agar tidak keliru. Maafkan aku anakku, yang membuat banyak kesalahan atau malah menyengsarakanmu, yang tidak dapat mencintai dengan cara yang cocok dengan keinginanmu. Kata maaf darimu adalah hadiah yang paling kutunggu.

Anakku...

Aku sudah kangen kamu. Ingin rasanya kubisikkan aku sayang kamu. Hanya peluk ciumku untukmu.

IBU-MU

=== Salam Sabar ===

Kebesaran Jiwa Seorang Ibu

Sebuah kisah lama yang patut dibaca dan direnungkan berkali-kali betapa baiknya ibunda kita, bagaimana besarnya pengorbanan ibunda kita... Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan. Dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan elektronik.

Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewek2 yang kenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah dipromosikan ke posisi manager. Gajinya pun lumayan.Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor.

Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman2 kantor senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan cewek2 jomblo. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.

Di rumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit di bagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini betul2 seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan penting.

Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be. Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan routine layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur, cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada anak satu2-nya A be. Namun A be adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain. Kondisi Ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya.

Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa wanita cacat dirumahnya, A be selalu menjawab wanita itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. "Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan." jawab A be. Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang Ibu. Tentu saja ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya.

Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be mulai kerepotan mengurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali). Hal ini membuat A be jadi BT (bad temper) dan uring-uringan di rumah.

Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari ibunya, A be melihat sebuah box kecil. Di dalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampak seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah.

Sang wanita menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun. Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya.

Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa dibendung. Dengan menggenggam foto dan koran usang tersebut, A be langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang ibupun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. "Yang sudah-sudah nak, Ibu sudah maafkan. Jangan di ungkit lagi". Setelah sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja ke supermarket.

Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, A be tetap cuek bebek. Kemudian peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (wartawan). Dan membawa kisah ini ke dalam media cetak dan elektronik.

Teman2 yang masih punya Ibu (Mama atau Mami) di rumah, biar bagaimanapun kondisinya, segera bersujud di hadapannya. Selagi masih ada waktu ya...

perasaan MALU memang sering menghentikan niat baik meminta maaf itu aplgi.. gak jarang-jarangnya kita minta maaf mungkin di kirain buang tabiat. xixixi.. ^_^

tenang teman ada solusinya dengan perbuatan yg baik. ya minimal buatkan teh atau beli susu sekali2.

atau pekerjaan luar biasa yg membuat hati org yang kita sayangi tentram.

Aamiin Ya Rabbal 'Aalamiin.

SEMOGA BERMANFAAT ^_^

"Ya.. ALLAH yang menguasai hati para hambanya begitu Kasihnya Engkau memberi kesempatan Memaafkan kepada Kami"

Wassalamu'alaikum wr.wb.

KASIH TULUS SANG ADIK

Howard hanya bisa tertunduk lemas saat mendengar kabar lewat telepon bahwa anak perempuannya yang berusia 11 tahun,marie mengalami kecelakaan dan kini dalam kondisi kritis.. Dunia serasa sunyi baginya selain suara anak kedua nya david yang tak henti-hentinya bertanya kepada dirinya mengenai apa yang tengah terjadi.

Tanpa menjawab pertanyaan anak laki-lakinya,howard pun bergegas membawa serta eddie menuju rumah sakit tempat marie dirawat."Dok,bagaimana dengan keadaan anak saya dok?",tanya howard setibanya di depan kamar marie dirawat.Namun jawaban yang diterima sangat tidak meng-enakkan hati..

"Anak anda mengalami pendarahan yang hebat di kepala dan membutuhkan donor darah dengan golongan yang sama.Namun dengan berat hati,saya menyampaikan bahwa stok untuk golongan darah anak anda tidak tersedia saat ini tuan..",jawab sang dokter."Apakah tuan mempunyai golongan darah yang sama dengan marie?",dokter balik bertanya kepada howard.

Mendengar pertanyaan tersebut,howard hanya bisa menjawab "Golongan darah saya berbeda dengan Marie,karna golongan darah nya ikut golongan darah almarhum mamanya yang sudah berpulang 2tahun yang lalu","Tapi,entah bagaimana dengan golongan darah eddie..",Lanjut Howard kembali.

"Baiklah,bagaimana kalau kita coba cek dahulu golongan darah Eddie",ujar dokter sembari menoleh ke arah Eddie yang dari tadi belum benar-benar mengetahui apa yang kini tengah terjadi kepada kakak perempuannya tersebut.Mendengar itu,Eddie yang hanya tahu bahwa kakaknya sedang dalam kesulitan,segera meng-iyakan ajuan sang dokter.

"Apa yang terjadi pada kakak saya dok?",tanya eddie kepada dokter seraya mereka memasuki ruang tempat kakaknya marie sedang terkulai lemas.

"Kakakmu kini sedang dalam kesulitan nak..,dan mungkin hanya kamu yang bisa menolongnya saat ini.Tapi tenanglah,jika ada golongan darah yang cocok,kakakmu pasti selamat koq,dia hanya kekurangan darah saja",jawab sang dokternya singkat sementara howard mengikuti mereka dari belakang dengan penuh harap.

Diranjang yang bersebelahan dengan kakaknya,Eddie berbaring untuk menunggu dokter memeriksa golongan darahnya.. tak henti-hentinya Eddie menatap wajah kakaknya yang hanya bisa membalas tatapannya dengan sayu karna tubuhnya sudah lemas karna kekurangan darah.. Ingin rasanya menangis melihat kondisi kakaknya,namun ia teringat pesan ayahnya bahwa jadi laki-laki harus tegar.

"Eddie,ditahan sebentar yah.. ini tidak sakit koq..hanya seperti digigit semut saja",Sang dokter berusaha menenangkan Eddie sembari ia mulai mengambil sampel darah dengan jarum suntik ditangannya.

Melihat dokter sudah mulai mengambil darahnya menggunakan jarum suntik,Eddie pun berkata pada sang dokter...

"Dokter,saya mohon kepada anda dengan sangat apabila nanti kakak saya sudah bisa tertolong dengan darah saya,sampaikanlah padanya pesan terakhir dari saya.. bahwa saya menyayanginya".Lalu Eddie memejamkan matanya perlahan-lahan.. bersiap-siap menanti darahnya harus dipindahkan semua ke kakak-nya.....

Mendengar keluguan dan salah sangka Eddie itu,dokter hanya bisa tertegun dan mengagumi betapa tulusnya kasih sayang Eddie kepada kakaknya,Meski tidak mengerti apa sebenarnya itu donor darah,namun dia rela bertukar nyawa demi kakaknya bisa tertolong..

Tetes air mata pun membasahi wajah howard yang mendengar hal itu dari belakang..

SUBHANALLAH TERNYATA GERAKAN SHOLAT MENBUAT SEHAT & CERDAS

Sahabat, Pada dasarnya jika kita sudah meninggal, hal pertama yang dihisab adalah shalat.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

jikalau shalatnya baik, maka amalan apapun pasti akan baik, hadist riwayat muslim.

Ternyata dalam setiap gerakan shalat mengandung kebaikan bagi kita semua, berikut adalah penjelasannya

TAKBIRATUL IHRAM

Postur:

berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.

Manfaat:

Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

RUKUK

Postur:

Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.

Manfaat:

Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.

I'TIDAL

Postur:

Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.

Manfaat:

I'tidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.

SUJUD

Postur:

Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.

Manfaat:

Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma'ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

DUDUK

Postur:

Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.

Manfaat:

Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.

SALAM

Gerakan:

Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.

Manfaat:

Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.

Jadi Mulai sekarang, yuuk kita benahi sikap Sholat kita, yang selama ini kesannya asal-asalan.., kita sempurnakan sholat kita, selain khusyu' yang kita dapatkan, insya Allah kita juga akan mendapatkan kesehatan & menambah kecerdasan

Semoga Bermanfaat

Kisah Seorang Anak Yang Tidak Kenal Rasa Sakit ! (Rasa Sakit Ternyata Juga "Nikmat Allah" )

Semua orang pasti tak ingin merasakan sakit. Tapi, bagaimana jika tubuh benar-benar kebal atau tak bisa merasakan sakit sama sekali, seperti yang dialami bocah tiga tahun asal Telford, Shropshire, Inggris: Josh Hodgkiss.

Lantaran tak bisa merasakan sakit, Josh santai mencabut kukunya sendiri, menggigit lidahnya hingga terpotong setengah, dan membenturkan tubuhnya hingga lebam. Ia tak sadar telah menyiksa diri sendiri. Ia bahkan tak sadar aksi itu bisa membuat nyawanya melayang.

Bocah laki-laki itu terlahir dengan kelainan genetik langka yang disebut Smith-Magenis Syndrome. Diperkirakan hanya menyerang satu dari setiap 25 ribu anak. Kondisi itu juga membuatnya tidak memiliki konsep tentang bahaya dan memiliki pola tidur kacau. Ia kerap terjaga ketika semua orang tidur lelap.

Demi melindungi putranya, pasangan Mark dan Stephanie Hodgkiss rela menghabiskan £12 ribu atau lebih Rp165 ratus juta untuk mendesain interior rumah agar aman bagi Josh. Mulai dari pelindung dinding yang empuk, hingga lampu sensor untuk mencegah Josh menyakiti dirinya sendiri.

Mereka juga membeli tenda khusus ‘SafeSpaces’ seharga £10 ribu atau sekitar Rp140 juta untuk tempat Josh menghabiskan waktu sendiri saat semua terlelap.

“Hal terburuk tentang kondisinya adalah dia tidak merasa sakit. Ini menakutkan. Saya pernah keluar dari kamar mandi dan melihat darah di mana-mana. Lidahnya robek setengah, tapi ia hanya duduk santai menonton televisi,” kata sang ibu.

Josh tak hanya menyakiti dirinya sendiri. Tanpa memiliki konsep sakit, Josh bisa berubah menjadi sosok mengerikan. Ia kerap menyerang orangtua dan dua saudaranya dengan kekerasan serupa. “Dia pernah mematahkan hidung saya, tapi dia santai saja tak merasa bersalah,” sang ibu menambahkan.

Dengan kondisi itu, sang ibu terus mendampingi Josh sepanjang waktu. Sang ibu harus terus memantau aktivitas Josh agar tak membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Kesimpulan :

Selama ini orang pada umumnya mengatakan bahwa "SAKIT ADALAH PENDERITAAN", Dan persepsi ini ternyata keliru. Karena dengan rasa sakit inilah "sensitivitas" manusia melindungi dirinya dari perbuatan yang merugikan bagi dirinya dan orang lain.

Kalau anda tidak mengenal rasa sakit, BAGAIMANA ANDA TAHU NIKMATNYA SEHAT ?

Qur'an Surah Ash-shura (42) Ayat 48:

فَإِنَّ الْإِنسَانَ كَفُورٌ

"Karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nikmat)."

Renungan Mengingat Allah

Sahabat, Bayangkan bila pada saat kita berdoa dan mendengar ini:

"Terima kasih, Anda telah menghubungi Rumah Allah ?"

Pilihlah salah satu:

* Tekan 1 untuk "meminta"

* Tekan 2 untuk "mengucap syukur"

* Tekan 3 untuk "mengeluh"

* Tekan 4 untuk "permintaan lainnya"

Atau, bagaimana jika Malaikat memohon maaf seperti ini: "Maaf, Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain. Tetaplah menunggu. Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan urutannya."

Bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat respons seperti ini:

Jika Anda mau bicara dengan Malaikat,

tekan 1. Dengan Malaikat Mikail,

tekan 2. Dengan malaikat lainnya,

tekan 3. Jika Anda ingin mendengar sari tilawah saat Anda menunggu,

tekan 4. Untuk jawaban pertanyaan tentang hakekat surga & neraka, silahkan tunggu sampai Anda tiba disini!!

Atau bisa juga Anda mendengar ini :

"Komputer kami menunjukkan bahwa Anda telah satu kali menelpon hari ini, Silakan mencoba kembali esok hari."

"Kantor ini ditutup pada akhir minggu. Silakan menelpon kembali hari Senin setelah pukul 9 pagi."

Alhamdulillah, Allah SWT mengasihi kita, Anda dapat menelponNya setiap saat!!!

Anda hanya perlu untuk memanggilnya kapan saja dan Dia mendengar Anda. Karena bila memanggil Allah, Anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk. Allah menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggilnya secara pribadi.

Ketika Anda memanggil, gunakan nomor utama ini: 24434

2 : shalat Subuh

4 : shalat Zuhur

4 : shalat Ashar

3 : shalat Maghrib

4 : shalat Isya

Atau untuk lebih lengkapnya lebih banyak kemashlahatannya, gunakan nomor ini : 28443483

2 : shalat Subuh

8 : Shalat Dhuha

4 : shalat Zuhur

4 : shalat Ashar

3 : shalat Maghrib

4 : shalat Isya

8 : Shalat Lail ( tahajjud )

3 : Shalat Witir

Info selengkapnya ada di Buku Telepon berjudul "Al Qur'anul Karim & Hadist Rasul" Langsung kontak, tanpa Operator tanpa Perantara, tanpa biaya.

Nomor 24434 dan 28443483 ini memiliki jumlah saluran hunting yang tak terbatas dan seluruhnya buka 24 jam sehari 7 hari seminggu 365 hari setahun !!.

Sebarkan informasi ini kepada orang-orang disekeliling kita. Mana tahu mungkin mereka sedang membutuhkannya

7 Kalimah ALLAH

Sabda Rasulullah S.A.W : " Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebanyak buih laut "

1. Mengucap Bismillah pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.

2. Mengucap Alhamdulillah pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.

3. Mengucap Astaghfirullah jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.

4. Mengucap Insya-Allah jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.

5. Mengucap "La haula wala kuwwata illa billah" jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak diingini.

6. Mengucap "inna lillahi wa inna ilaihi rajiun? jika menghadapi dan menerima musibah. Rasulullah" sepanjang siang dan malam sehingga tak terpisah dari lidahnya.

7. Mengucap "La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah" sepanjang siang dan malam sehingga tak terpisah dari lidahnya

Dari tafsir hanafi.